Toyota Raize & Daihatsu Rocky (1st impression)

Kia Sonet tidak bisa bernapas dengan santuy sejak kedatangan rival Japan-nya yang sangat striking dari hampir segala sisi. Namanya adalah,


Daihatsu Rocky & Toyota Raize 



1st Impression?

Agak boxy, namun terasa sangat imut, JDM dan Japanese charm-nya cukup kuat. Unlike other Daihatsu-Toyota localized car. Tbh, semakin lama memandang, gua akhirnya jatuh hati sama Rocky. Namun Raize ini juga styling-nya bisa bikin pangling.


Depannya?



Depannya sama-sama cakep, cuman semakin kesini, semakin gua jatuh hati sama Rocky. Namun Raize ini sebenarnya boleh juga karena kelihatan modern.

Lampu depannya udah LED, begitu juga lampu sein yang udah LED Sequential (untuk Raize) dan LED biasa (untuk Rocky), namun foglamp masih bohlam biasa untuk keduanya. Grill-nya udah jelas berbeda, kalau di Raize dia berbenduk trapezodial, sedangkan di Rocky dia mirip beberapa mobil-mobil yang kekinian, namun kelihatan cukup gans untuk badge Daihatsu. Housing foglamp si Raize ini terasa cukup padat gegara ditemani LED DRL horizontal dengan bentuk housing-nya sendiri yang terasa cukup sporty.


Sampingnya?


Arguably, my favorite part, albeit not fanatic.

Raize terlihat lebih sporty dan lebih kuat aura hatchback-nya dengan pernak-pernik GR Sport yang dipakainya, sedangkan Rocky lebih minimalis namun cukup clean dengan pernak-pernik ADS (Astra Daihatsu Styling) yang dimilikinya. Peleknya gua lebih suka Rocky yang elegant dibandingkan Raize yang arahnya ke sporty. Masing-masing pelek untuk varian tinggi berukuran 17", dengan pembedanya selain desain. Remnya udah ABS, EBD, BA, walaupun belakang masih teromol dan depan udah cakram. Kedua mobil udah memakai chrome di masing-masing handle pintu dengan keyless entry.

Selain pilar B yang udah black dove untuk keduanya, ada talang air dan spion yang udah electric dan ada fitur Blind Spot (untuk Raize), disinilah bedanya (walaupun sedikit) badge "Turbo" di Raize ada di samping, jadi kesannya pengen pamer: Ini mobil Turbo loh!!! 


Belakangnya?


Pemecah belah sih.

Belakangnya udah LED, serta desainnya cukup linear dengan desain belakangnya serta ditemani garis hitam tebal di tengahnya cukup gans for both Raize & Rocky.

Dari bumper, gua lebih suka ADS daripada GR Sport. Karena once again, lebih terlihat minimalis namun elegant. Untuk Toyota Raize, ada badeg 50 yang menandakan 50 tahun Toyota menemani Indonesia. Apabila di Raize, badge "Turbo" nya ada di samping, maka di Rocky dia ada di belakang.

Terlepas dari kelemahan yang sama, yakni ketiadaan defogger, kedua mobil ini telah ditentukan 2 sensor parkir dan kamera parkir dengan garis bantu yang statis dengan pembeda hanya di posisi, dimana Raize lebih tinggi dibandingkan Rocky. Serta ada Rear Cross Traffic Alert untuk Raize.


Dalamnya?

Agak standar sih, cuman ada satu fitur menarique yang buat gua betah didalamnya. Yakni TSS (Toyota Safety Sense) untuk Raize & ASA (Advanced Safety Assist) untuk Rocky.

Hal pembeda pertama adalah AC dan juga logonya (penting amat gak?). For me, panel AC Rocky rasanya lebih modern karena model digital kalau dibandingkan dengan Raize, namun keduanya punya kelemahan yang sama, yakni gak ada pengaturan arah angin.

Posisi mengemudinya agak sedih rendah sih untuk ukuran SUV, serta agak gak gitu nyantai sih dibandingkan pelopor kelasnya, Kia Sonet. Sama-sama tidak bisa telescopic steering, namun posisi duduknya agak sedikit kaku for me yang posturnya 173 cm, cuman gak kaku yang sampai bikin rese. Pengaturan jok masih manual namun cukup fleksibel, serta material yang mostly fabric dengan campuran sedikit kulit terasa cukup bagus dan cukup nyaman serta material kulit steering wheel-nya cukup bagus dan lembut untuk digenggam. 

Material di panel pintu dan dashboard gak premium amatlah, soalnya kelas 200 jutaan, jadi ya saran gua lower your expectations a little bit. Memang banyak plastik keras sih, cuman gak murahan, pemasangannya cukup bagus dan lumayan modern lekukan dashboard-nya. Panel pintu pakai plastik keras dengan gagang pintu yang selaras dengan bahasa desain mobilnya yang cukup boxy dengan ada motif-motif merah (untuk Rocky) dan juga cup holder di panel pintu dan dekat AC. Ada head unit 9" floating style untuk keduanya yang dimana Rocky wins, karena Rocky punya Android Auto/Apple Car Play, sedangkan Raize harus mirroring via T Link (Toyota Link). Display head unit pun kelihatan lebih modern Rocky for me.

Speedometer dari mobil inilah yang jadi selling point dan yang mampu membuat gua betah berlama-lama di mobil. Karena dia memiliki 4 styling dan most of them kece bet sih. Bisa anda pilih pilih sesuai selera via menu settings yang selectors nya ada di steering bagian kiri. PS: you can only do that when you are in standstill.

Kalau itu kurang cukup, Raize punya fitur yang membuatnya viral, yakni Adaptive Cruise Control. Menjadikannya mobil termurah dengan fitur tersebut di Indonesia yang dimana tahta tersebut dipegang Wuling Almaz RS.


Jantungnya?

Inilah yang menarik perhatian kenapa banyak peminat di Rocky/Raize ini,

1000cc 3 cylinder Turbo, 97 HP (98 PS) of Power, 141 NM or Torque, mated with CVT distributed via Front Wheels. Sayang aja yang versi 4WD hanya ada di Japan.

Selain itu, yang menarique ini adalah mobil perdana dari Daihatsu yang makai platform terbaru dari mereka, yakni DNGA (Daihatsu New Global Architecture).

Pilihan warnanya lebih banyak di Raize dibandingkan Rocky. Untuk Raize terdiri dari Black White/White, Red/Red Black, Yellow/Black Yellow, Turquoise/Black Turquoise, Black, Silver Metallic/Black Silver Metallic & Gray Metallic. 
Sedangkan untuk Rocky terdiri dari Icy White (mono & double tone), Campagno Red (mono & double tone), Silver, Yellow, Gray, Pearl White & Black.

Fitur-fitur lainnya siap menemani seperti HSA, Stability Control, TC, Front Departure Assist, Pre Collision Warning, Land Keep Assist, Airbag (6 for Raize, 2 for Rocky), Seatbelt Reminder, Pedal Misoperation System.

Harganya sendiri berkisar dari sekitar Rp, 214,2 juta hingga Rp, 249 juta untuk Rocky. Sedangkan Raize berkisar dari Rp 220 juta hingga Rp 276 juta. 

Tbh, menarique juga sebenarnya karena dengan budget under 300 juta, bisa dapat mobil berlimpah fitur dan Toyota-Daihatsu should say thanks to their rivals, because it gives these Astra duo a massive reality check & wake up call.

Penasaran dengan driving quality from both cars? Wait for the part from each cars, mates.

Komentar

Postingan Populer