Mazda MX-5 Miata (1st Drive)

The time has come for me to test this one legendary car.


And it was an epic memory & experience for me.


Let's have another drive, shall we?


Posisi mengemudi-nya low. Really low like literally.

Pengaturannya terasa old school sih. Namun, posisi ideal tetap bisa anda dapatkan.

Tbh, vibe interiornya bagus, gua suka, walaupun, dibandingkan line-up Mazda yang lainnya, built quality-nya bukanlah yang paling premium.

Bagus sih sebenarnya built quality-nya, namun bukanlah yang terbaik, kalau dibandingkan line-up Mazda lainnya.

Rasanya mengendarai-nya itu seperti gokart (walaupun belum pernah naik gokart beneran sih 😁✌).
Biar pemandangan gak bosenin, didepan bisa terlihat dengan jelas pahatan design dari hood yang membuatnya terasa sporty & aesthetic.

Kekedapannya juga bukanlah yang terbaik dibandingkan line-up Mazda lainnya. Mengingat, Mazda ingin roadster legendaris mereka ini remain "light", salah satu ciri khas MX-5, makanya, lumayan banyak yang harus dikorbankan, yakni, peredam yang digunakan terasa kurang.

Terus, gak gitu banyak electric gimmicks yang membuatnya terasa lumayan nostalgic, old school, namun tetap beraura modern classic. Salah satunya adalah penggunaan rem tangan yang conventional, bukan EPB.

MX-5 terkenal karena agility yang dimilikinya, and luckily, hal itu masih ada di generasi terbarunya ini. Directness-nya epic, chassis-nya A6, exquisite lightness, and Jinba-Ittai at the highest order, bahkan tanpa GVC (Satu-satunya line-up Mazda yang gak ada GVC).

Gua dari awal udah tersenyum karena impressed banget betapa singkatnya waktu yang dibutuhkan untuk bisa menjadi satu kesatuan dengan sports car yang legendary ini 😄😃👍.

Apalagi waktu Zig-Zag, disitulah, MX-5 menunjukkan jati dirinya. Dibuat untuk mereka yang suka mengemudi, regardless of the mediocre numbers of the engine.

2 Litre with 183 PS of Power and 205 NM of Torque is quite mediocre for today's sport car.

Tapi, MX-5 dari awal gak jualan pace, dia jualan agility and fun.

Walaupun begitu, gua suka kinerja transmission-nya, karena dia terasa sporty & direct banget. Rasanya ingin shifting again and again (either it's with shifter or paddle shift). Terus, response dari gasnya terasa gradual, gak meledak-ledak and gak lebay.

Bagi anda yang suka pamer or pengen pansos, kalian bisa buka/tutup roof-nya secara electric. Cocok untuk kalian yang suka bikin iri tetangga 😉😂😁.

Idk why, kalau atapnya dibuka, rasa MX-5 nya lebih kental dibandingkan tertutup 🙂.


Jadi gimana, Mike?

Regardless of the numbers, this car is a must try for every petrolhead, because it's fun & light.


My ratings:

Performance: 8/10
Handling: 8.5/10
Comfort: 7.8/10
Features: 7.9/10
Chassis: 8.4/10

My nickname for this car is: Kerin.

Due to the simplicity & historical value of this legendary car 😍. You don't have to be gimmicky & cocky to be famous, try to be yourself, be friendly to everyone & be confident with yourself. The driving quality of this legendary car reminds me to her, hehe 😁😅 (curhat dikit won't hurt, right?).


Final verdict:

All of the Mazda line-ups are equipped with Jinba-Ittai's philosophy. And Mazda MX-5 represent that philosophy at the highest order.

Komentar

Postingan Populer