DFSK Glory i-Auto

DFSK memulai petualangannya di Indonesia dengan menghadirkan Glory 580. Lalu, mereka memperkenalkan LSUV 200 jutaan berturbo dengan Glory 560. Sekarang, mereka memperkenalkan SUV tercanggih dengan basis Glory 580, yakni Glory i-Auto.

1st impression?

Susah dipungkiri kalau dia ini berbasis dari Glory 580.


Depannya?

Perbedaan mencolok terdapat pada grill nya yang bergaya 3D itu.

Selain itu, dia ditemani oleh lampu LED. Beserta fog lamp LED dengan cornering light.


Sampingnya?

Hal pertama yang bikin salfok adalah pelek single tone warna metal gun beserta kaliper rem merah yang anti mainstream itu.

Peleknya yang berukuran 18" itu sebenarnya single tone, namun dengan warna aluminium gini, kece juga.

Gagang pintunya dia udah chrome serta udah bisa keyless entry. Not to mention dia udah ada Antenna Shark Fin serta roof rail. Dan juga chrome untuk frame kacanya yang spot on.


Belakangnya?

Yang kece disini adalah lampu belakangnya yang udah LED Combination lamp.

Bumpernya udah ditemani 4 sensor parkir serta 2 aksen knalpot palsu (I hate it personally, kecuali kalau anda suka look duluan), soalnya knalpot aslinya ada dibawah. Lupakan defogger soalnya dia gak ada, setidaknya ada rear fog lamp. Rear Camera is ready, folks.

Not to mention bagasinya ini udah pakai kick sensor dan electric button, serta badge Glory, i-AUTO serta garansi 7 Tahun. 

Bagasinya ini bisa rata lantai kalau jok baris ke-3 gak dipakai. Dan kapasitas bagasinya termasuk luas dan akomodatif nih. 


Dalamnya?

Memang gado-gado dari mobil-mobil lainnya. Mostly European.

Dashboard-nya ini dilapisi oleh berbagai soft touch dan ditemani juga oleh motif kayu yang soft ketika dipegang. Ada sih plastik keras, namun gak sampai mengganggu soft touch yang cukup mayoritas di dashboard-nya ini.

Steering nya ini walaupun hanya bisa tilt, namun dia udah pasti ditemani berbagai tombol-tombol kekinian seprti cruise control, audio control. Namun ada detailing yang gua suka, yakni badge bertuliskan DFSK di palang jam 6 nya itu. And juga kulitnya juga cukup enak untuk digenggam, serta ketebalannya cukup pas.

Tuas transmisi nya ini ibaratnya Joystick BMW yang ditinggikan. Soalnya mirip. Walaupun yang gua sayangkan dia terasa cukup oblak. Padahal desainnya lumayan loh.

Minus lainnya adalah tuas control audio dan AC di dashboard nya itu agak renggang dan kurang rapat. Padahal again, dia desainnya lumayan loh.

Pedalnya ini rada nanggung. Karena sebenarnya dia bagus, namun pedal metalnya hanya di brake pedal. Kenapa gak di pedal gas juga sekalian?

Urusan fitur, selain Voice Command yang bisa mengendalikan 100 perintah, dia ada TPMS, Hill Start Assist, Cruise Control, Stability Control, Traction Control, Hill Decent Control, GPS, EPB, Auto Hold, Rear View Camera  dan berbagai fitur-fitur kekinian.


Baris ke-2?

Dia termasuk hitungan akomodatif. Space kaki luas, dan headroom cukup luas. Not to mention panoramic sunroof yang dipakainya termasuk lebar.

Selain itu, ada 2 seat tambahan di belakang. Memang gak salah kok.

Ini mobil memang 7-seater. Desain luarnya memang menipu sih karena desainnya yang 5-seater bet.

Material joknya sebenarnya cukup bagus, serta panel pintunya itu cukup bagus karena dibalut soft touch, walaupun masih ada plastik yang menemaninya.

Armrest nya pun juga cukup bagus dan cukup berkualitas, ditemani 2 cup holder tengah.


Mesinnya?

Mesinnya ini adalah 1.500cc Turbo dengan transmisi CVT yang disalurkan via roda depan. Tenaga mesinnya adalah 150 PS dengan torsi 220 NM.

Packaging nya termasuk cukup rapi, not to mention kap-nya yang udah hydraulic dan udah dilapis peredam dan pemasangan kap-nya termasuk cukup rapi.

Harganya 350 Juta On The Road, untuk varian tertinggi, yakni Intelligent. Warnanya ada Glorius Metallic Red, Champagne Silver, Elegant White, dan Phantom Black.


Sebelum mulai, kalau kalian udah membidik dan kepincut sama mobil ini, silahkan hubungi sales dari DFSK yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta, No. 7 DEF, Riau (PT. Bevos Auto Mandiri):

Cahyo : 081266804724 / 082325818345

Ronald : 081295413753


How's the driving impression?

Hal pertama yang gua notice adalah posisi mengemudi yang cukup ergonomis, namun kalau dibandingkan dengan Wuling Almaz, jauh bet sih rasanya.

Selain itu, visibilitas yang dimilikinya cukup baik dari sisi depan, samping kiri/kanan, belakang. Mirror yang diberikan pun cukup baik untuk visibilitas tambahan.

Vibe interior-nya lumayan sih, walaupun speedometer-nya terasa biasa saja. Bukan yang special and wah gimana gitu. Vibe interior-nya ini sebenarnya lumayan bagus nih, kek mobil Eropa, as I mentioned before.

Mesinnya ini halus, cuman turbo lag nya lumayan kerasa disini. Sekali turbonya nge-spool, lumayanlah, walaupun bukan ke yang aggresive driver, lebih ke pengisian tenaga biar gak lemot. Soalnya, ketika turbo lag kena, respons mesin cukup hampa, terutama di putaran RPM bawah dan otw tengah.

Transmisi CVT nya halus, response-nya biasa saja. Feeling pedal gas dan remnya bolehlah.

Suspensinya lumayan lah. Handling nya ini lumayan baik, namun kalau dibandingin sama Almaz, rasanya Glory i-Auto ini terasa cukup lincah than its Chinese counterpart.

Steering-nya ini cukup enteng nih, enak untuk kaum hawa nih. Btw, directness nya B saja dan feedback nya B aja for my standard.

Hal yang gua suka lainnya adalah voice command nya. Okelah dia belum bisa bahasa Indonesia kek Almaz, namun i-Auto ini memiliki sensitifitas suara yang bagus for me.

Overall, 350 Juta untuk mobil dengan kualitas ini patut anda pertimbangkan, soalnya selain cukup jarang populasinya di jalan, dia juga gak kalah kekinian untuk urusan fitur.


My verdict:

Walaupun ada beberapa kekurangan yang kurang rapi, namun mobil ini masih terasa value deal dengan harga 350 juta. Karena selain kelasnya yang lebih tinggi, build quality dan fitur-fitur yang ada pada DFSK Glory i-Auto ini sebenarnya termasuk bagus.

Komentar

Postingan Populer