6 YEARS, SAME PLACE, DIFFERENT MODEL

Ketika model pertamanya diluncurkan pada tahun 2015 di Pekanbaru, Mal Ska jadi tuan rumahnya. Sekarang, Mal Ska kembali jadi tuan rumah peluncuran All New Honda BR-V 2nd gen.

Rasanya nostalgic and let's begin

1st Impression?

Membesar pastinya, namun gak selebay yang gua kira.


Depannya?

Jauh memikat dibandingkan yang lama. Surely.

Depannya udah memakai design language yang baru. Penyatuan chrome dari ujung lampu dan pada bagian atas grill-nya ini terhitung cakep dan gak malu-maluin.

Lampu depannya udah LED, ditemani LED DRL beserta LED fog lamps. Lampu utamanya juga udah dilengkapi fitur Auto High Beam, biar yang lain gak kesilauan. 

Housing fog lamp-nya ini mirip sekali sama N7X Concept dan ketika dulunya dia adalah LED DRL, sekarang gak lagi.

Overall, depannya mirip bet sama N7X Concept.

Ini foto yang 1st gen:

What a stark contrast, isn't it?


Sampingnya?

Ini bisa dikatakan sebagai bagian favorit gua. Peleknya kelihatan besar walaupun aslinya dia berukuran 17", ditemani rem cakram di depan dan teromol di belakang. Setidaknya rem-nya udah ABS+EBD, BA.

Again, ini jauh lebih rapi dan lebih proper dibandingkan BR-V 1st gen.

Gua bilang ini adalah favorit gua karena bahasa desain serta tarikan garisnya yang jauh lebih mature dan lebih streamline dibandingkan yang lama yang nampak kali kalau dia itu adalah Mobilio based. Obvious banget dari tarikan garis yang patah nyambung gitu.

Selain itu, dia ada roof rail, beserta shark fin antenna.

Mirror samping-nya ini (terutama yang di kiri) ada camera yang memiliki fitur Honda LaneWatch (semacam Blind Spot Camera Assist).

Ini yang 1st gen:

Again, another stark contrast.

Namun, stand nya yang berkotak-kotak itu membuatnya lebih gagah, walaupun lebih cocok yang sekarang, karena BR-V 2nd gen itu pure SUV, 1st gen adalah Mobilio yang ditinggikan.


Belakangnya?

Jauh lebih rapi dibandingkan yang sebelumnya.

Desain lampu belakangnya mirip sama City Sedan for me. Setidaknya, lampu belakang utama yang tertanam pada mobil ini udah pakai LED.

Bumpernya udah ditemani 4 sensor parkir. Di atas plat-nya itu, ada rear camera, walaupun di belakangnya ini, defogger kaca belakang tiada, dan hanya ditemani rear wiper.

Walaupun gitu, ini belakangnya mature bet dan gak overkill, kek BR-V 1st Gen.

6 years after HPM introduce BR-V to Pekanbaru.


Dalamnya?

Memang mirip Amaze (Brio Sedan di India)

Namun ini actually not bad. Yang pasti much better than the old one.

Walaupun steering-nya hanya bisa tilt, namun steering wheel yang dipakainya lumayan enak. Kulitnya bagus, serta ketebalan yang seimbang. Dan ditemani tombol-tombol seperti Audio Control, beserta Adaptive Cruise Control.

Ini gak typo. Ini beneran pakai Adaptive Cruise Control. Menjadikannya yang perdana di kelasnya (Low SUV) yang makai ini.

*Mind you, yang dipamerkan ini adalah varian Prestige non Honda Sensing.

Posisi duduknya sendiri termasuk cukup enak dan akomodatif. Semua jok-nya ini memakai bahan kulit yang cukup baik dan cukup tebal. Pengaturan jok-nya manual ya, mates. 

Jarak antara gua dan pengemudinya termasuk lumayan bagus sih, namun cukup tinggi seperti SUV. Tweeter-nya udah benar dan gak menutupi dashboard lagi.

Speedometer-nya B aja sih, namun lumayanlah. Ditengahnya ada layar 4,2" TFT.  Head unit nya berukuran 7". Walaupun dia sebenarnya bisa lebih lebar lagi ke kiri, biar bezel hitam kirinya itu gak terkesan wasted.

Pengaturan AC dibawahnya termasuk cukup bagus dan cukup easy to use. Dibawahnya lagi ada colokan 12V, 2 USB Slot, beserta 2 cup holder dekat tuas transmisi. Lupakan soal tuas EPB, karena hand brake nya masih old school.

Urusan fitur, dikelasnya (Low SUV), dia bisa jadi benchmark berkat pengaplikasian fitur keselamatan aktif dari Honda, yakni Honda Sensing.

Selain memakai Adaptive Cruise Control, Auto High Beam, Honda Sensing ini terdiri dari Road Departure Mitigation, Lane Keeping Assist System, Collision Mitigation Braking System, dan Lead Car Departure Notification.


Belakangnya?

Seperti biasa, luas. Honda gituloh

Jok kulitnya ini terasa cukup berkualitas, beserta hand rest nya yang lumayan bagus, walaupun tanpa cup holder. Setidaknya udah tersedia di berbagai panel pintu.

Panel pintunya ini termasuk cukup bagus build quality-nya, karena ditemani soft touch yang cukup banyak, walaupun masih ada plastik keras yang masih wajar.

Space jok ke-2 ini sendiri termasuk luas, baik di leg room, maupun di head room. Dia juga bisa direbahkan dan terasa cukup comfy.


Baris ketiganya gimana? Secara ini kan 7-seater (kesukaan orang Indonesia)

Aksesnya ini termasuk gampang, berkat jok baris ke-2 nya ini yang mengadopsi One Touch Tumble, seperti Mobilio.

Leg room baris ke-3 ini termasuk pas-pasan, headroom sebenarnya lumayan, masih masuk hitungan decent.

Setidaknya, kualitas jok-nya lumayan bagus


Mesinnya?

Sama aja dengan City Hatchback RS, City Sedan.

1.500cc DOHC dengan tenaga 121 PS dan torsi 145 NM, dipadukan dengan CVT yang disalurkan via roda depan. Ada Manual 6-speed kalau pengen.

Pilihan warnanya terdiri dari Crystal Black Pearl, Taffeta White, Lunar Silver Metallic, dan Modern Steel Metallic.


My 1st impression verdict:

Kemiripannya dengan N7X Concept sangatlah tinggi. Biasanya mobil concept dengan versi produksi, kemiripannya hanya 70-80%. Kalau ini, kemiripannya 90-95%, which is very good for me.

Definitely worth the see and can't wait to drive her.

Komentar

Postingan Populer