The Dream Team (Part 2)
Setelah 2 minggu masuk basket, akhirnya aku masuk Smalistics juga di minggu ke 3 semester 1 tahun 2016/17, tepatnya waktu aku masih kelas 11.😀✌️
Ketika pertama kali masuk ke kelas ekskul Smalistics, aku langsung disambut oleh seorang anggotanya yang notabene, punya kesukaaan yang sama dengan aku (mobil & pesawat), yakni si Bait Putra Kristanto😀😂😉👍😜. Probably he didn't expect me that I joined Smalistics. (Hope he reading this😉😜).
Gak hanya dia, ada juga beberapa rekan se-angkatan yang join Smalistics. They are Yesica Zefanya, Chrisnadya/CN, Kevin Khurniawan/KK, Bridgita, Cindy Chow, Hansel Matthew & Josefanny.
Adek kelas juga turut meramaikan Smalistics. Banyak sih, mana yang mau kusebutin ya?😐😜
They are Kelvin, Candra, Mario Cesar, Carolyn, Janiarti, etc. (Coz there's a lot of them. Sorry).
Untuk seniornya, pasti ada dong...
It's the one & only, ko Y.P. Kevin Fatli😀😂😜👍✌️. Actually, it's a lot, but I mention them all later.
Hal pertama yang kuingat adalah belajar mengambil foto, dimana yang jadi target nya adalah pemain basket😂. Kejebak nostalgia nih😂✌️. Disitu aku merasa kalau aku seperti back to square one, karena banyak yang harus diperhitungkan dalam mengambil foto.
Debut pertama saya di Smalistics untuk tugas di lapangan adalah waktu SD Santa Maria Pekanbaru merayakan ultahnya yang ke-60.
Tbh, itu rasanya udah seperti my 1st field mission & itu udah buat aku kewalahan😨. Jalan keliling, ambil foto, memantau rekan-rekan Smalistics, semua dilakukan demi terselesaikannya misi itu😀😓🙌.
Misi terberat waktu itu adalah Smayava (Santa Maria Youth Activities Festival). Now officially FAS (Festival Akademik Santa Maria).
Itu adalah event terbesar SMA Santa Maria Pekanbaru, karena berbagai sekolah di Pekanbaru turut meramaikan acara ini. Mulai dari lomba akademik, non akademik, sponsor-sponsor, semuanya membuat Smayava itu tidak luput dari perhatian kami. Harus liput ini, liput itu, menulis tentang berita tentang hari ini, semuanya yang berkaitan dengan Smayava.
Disitu aku sempat menyadari kalau menjadi seorang jurnalis itu tidak segampang yang kita kira. Banyak hal yang harus dikerjakan demi memberi info yang terbaik bagi para pembaca.
Jujur, di Smalistics ini, aku merasa rasa-rasa rinduku sama beberapa senior yang sudah lulus, terobati thanks to this duty.😀🙌.
Sebenarnya, masih banyak yang dilakukan selama di Smalistics & tentunya gak hanya misi terjun lapangan saja. Ada beberapa memory yang tak terlupakan di Smalistics selain di luar lapangan.
Itu adalah waktu Smalistics kedatangan salah satu alumni yang notabene adalah admin & founder dari "Saints ID", forum untuk murid-murid SD, SMP & SMA Santa Maria yang udah tamat atau masih belajar. Dia adalah ko Stephen Marlin.
Koko itu membahas tentang cara mengambil foto yang baik, kriteria-kriterianya, everything deh pokoknya😀👍.
Kami tidak hanya sekedar tim yang bertugas di lapangan. Kami juga masih bisa bersosialisasi & masih mengerti betul apa itu artinya bercanda (baik di kelas, maupun line group)😜👍✌️.
Mulai dari jokes ala es teh manis dari junior-juniorku sampai cold war, proxy war yang gak-gak demi berwarnanya Smalistics😝😜😂😀👍✌️.
Terkadang sebelum atau sesudah menyampaikan materi Smalistics, kami isi kehampaan ruangan dengan candaan yang notabene adalah yang super duper classic yang katanya sih....bisa buat masa SMA lebih indah (masa iya?😏). Entah itu jodoh-jodohan antara junior dengan senior kelas, sesama angkatan, intinya, romantisme, guys😉. Ditambah lagi marah-marah ala ko Fatli biar tambah dramatis😭😨.
Kalau kalian tanya apa pengalaman aku yang paling berkesan di tahun pertama as a Smalistics members, adalah: proyek video buku tahunan.
Why I say so?
Sekolah menunjuk Smalistics untuk proyek video perpisahan & buku tahunan angkatan 40 (Saints 40). Mendengar itu, I couldn't be happier, soalnya udah ada pengalaman waktu saya masih kelas 10. Kenapa? Saking sedihnya aku waktu itu karena melihat senior waktu itu, Saints 39, akan meninggalkan sekolah for good😭😢, aku mengusulkan untuk memberi pesan terakhir pada mereka. Mam Christine, ketua panitia buku tahunan waktu itu, menerima usulanku & I'm truly thankful for it😀😍.
Untuk melaksanakannya, mam Christine membawaku ke ruang kelasnya, lalu aku diarahkan oleh seorang camerawoman yang notabene adalah panitia buku tahunan Saints 39, ce Viancqa Q.K.
Memang gugup sih pada awalnya, namun aku merasa senang karena akhirnya keinginannku untuk senior kesayanganku telah terwujud😀😜😢😭👍✌️.
*kalau mau tahu aku bilang apa sama mereka, cek video-nya di youtube SMA Santa Maria Pekanbaru, okay?😉
February 17th 2k17, ko Fatli menugaskan aku jadi salah satu interviewer untuk video buku tahunan Saints 40. Dan yang ku-interview waktu itu adalah ce Dyta Ghezhanny, ce Viancqa, ce Awalani & ce Joanna. Yang membuatnya terasa special adalah barter-nya. Dulu ce Viancqa telah berhasil mengirimkan isi hatiku pada Saints 39, now, aku ingin ce Viancqa deserved a good ending to her high school memories.
*too good to be true, it's my birthday!😜👍😝
Memang....
Banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari gak bisa karena ini itu, waktu yang kurang ideal. But, aku merasa makin semangat menjalaninya with the rest of my team, karena aku sempat berpikir kalau aku bakalan menghadapi hal yang serupa seperti mereka & aku merasa masa-masa SMA ku terisi oleh kegiatan-kegiatan itu✌️😀👍.
Waktu prom night tiba, aku merasa senang & sedih at the same time.
Why?
Karena aku dan tim-ku menganggap bahwa hasil video ini adalah the moment of truth for Smalistics & the Saints 40. Sedihnya adalah, kuotanya dibatasi, jadi gak semua anggota Smalistics datang, including me😭. Apalagi aku ingin bertemu dengan Alephro (12 IPA 1) for the last time. And my personal goodbye to one of their student, ce Dyta Ghezhanny😭😀✌️✋.
Waktu nonton hasil video itu, me & the rest of the Smalistics tidak bisa lebih senang lagi setelah melihat result-nya😀😂👍😜.
Hard work from ko Fatli, bu Ros & the rest of my team have paid off!!👍😀🙌.
And that's not the whole story.
You want to see my 2nd year experience as a Smalistics members? Wait for the part 3, guys.
Ketika pertama kali masuk ke kelas ekskul Smalistics, aku langsung disambut oleh seorang anggotanya yang notabene, punya kesukaaan yang sama dengan aku (mobil & pesawat), yakni si Bait Putra Kristanto😀😂😉👍😜. Probably he didn't expect me that I joined Smalistics. (Hope he reading this😉😜).
Gak hanya dia, ada juga beberapa rekan se-angkatan yang join Smalistics. They are Yesica Zefanya, Chrisnadya/CN, Kevin Khurniawan/KK, Bridgita, Cindy Chow, Hansel Matthew & Josefanny.
Adek kelas juga turut meramaikan Smalistics. Banyak sih, mana yang mau kusebutin ya?😐😜
They are Kelvin, Candra, Mario Cesar, Carolyn, Janiarti, etc. (Coz there's a lot of them. Sorry).
Untuk seniornya, pasti ada dong...
It's the one & only, ko Y.P. Kevin Fatli😀😂😜👍✌️. Actually, it's a lot, but I mention them all later.
Hal pertama yang kuingat adalah belajar mengambil foto, dimana yang jadi target nya adalah pemain basket😂. Kejebak nostalgia nih😂✌️. Disitu aku merasa kalau aku seperti back to square one, karena banyak yang harus diperhitungkan dalam mengambil foto.
Debut pertama saya di Smalistics untuk tugas di lapangan adalah waktu SD Santa Maria Pekanbaru merayakan ultahnya yang ke-60.
Tbh, itu rasanya udah seperti my 1st field mission & itu udah buat aku kewalahan😨. Jalan keliling, ambil foto, memantau rekan-rekan Smalistics, semua dilakukan demi terselesaikannya misi itu😀😓🙌.
Misi terberat waktu itu adalah Smayava (Santa Maria Youth Activities Festival). Now officially FAS (Festival Akademik Santa Maria).
Itu adalah event terbesar SMA Santa Maria Pekanbaru, karena berbagai sekolah di Pekanbaru turut meramaikan acara ini. Mulai dari lomba akademik, non akademik, sponsor-sponsor, semuanya membuat Smayava itu tidak luput dari perhatian kami. Harus liput ini, liput itu, menulis tentang berita tentang hari ini, semuanya yang berkaitan dengan Smayava.
Disitu aku sempat menyadari kalau menjadi seorang jurnalis itu tidak segampang yang kita kira. Banyak hal yang harus dikerjakan demi memberi info yang terbaik bagi para pembaca.
Jujur, di Smalistics ini, aku merasa rasa-rasa rinduku sama beberapa senior yang sudah lulus, terobati thanks to this duty.😀🙌.
Sebenarnya, masih banyak yang dilakukan selama di Smalistics & tentunya gak hanya misi terjun lapangan saja. Ada beberapa memory yang tak terlupakan di Smalistics selain di luar lapangan.
Itu adalah waktu Smalistics kedatangan salah satu alumni yang notabene adalah admin & founder dari "Saints ID", forum untuk murid-murid SD, SMP & SMA Santa Maria yang udah tamat atau masih belajar. Dia adalah ko Stephen Marlin.
Koko itu membahas tentang cara mengambil foto yang baik, kriteria-kriterianya, everything deh pokoknya😀👍.
Kami tidak hanya sekedar tim yang bertugas di lapangan. Kami juga masih bisa bersosialisasi & masih mengerti betul apa itu artinya bercanda (baik di kelas, maupun line group)😜👍✌️.
Mulai dari jokes ala es teh manis dari junior-juniorku sampai cold war, proxy war yang gak-gak demi berwarnanya Smalistics😝😜😂😀👍✌️.
Terkadang sebelum atau sesudah menyampaikan materi Smalistics, kami isi kehampaan ruangan dengan candaan yang notabene adalah yang super duper classic yang katanya sih....bisa buat masa SMA lebih indah (masa iya?😏). Entah itu jodoh-jodohan antara junior dengan senior kelas, sesama angkatan, intinya, romantisme, guys😉. Ditambah lagi marah-marah ala ko Fatli biar tambah dramatis😭😨.
Kalau kalian tanya apa pengalaman aku yang paling berkesan di tahun pertama as a Smalistics members, adalah: proyek video buku tahunan.
Why I say so?
Sekolah menunjuk Smalistics untuk proyek video perpisahan & buku tahunan angkatan 40 (Saints 40). Mendengar itu, I couldn't be happier, soalnya udah ada pengalaman waktu saya masih kelas 10. Kenapa? Saking sedihnya aku waktu itu karena melihat senior waktu itu, Saints 39, akan meninggalkan sekolah for good😭😢, aku mengusulkan untuk memberi pesan terakhir pada mereka. Mam Christine, ketua panitia buku tahunan waktu itu, menerima usulanku & I'm truly thankful for it😀😍.
Untuk melaksanakannya, mam Christine membawaku ke ruang kelasnya, lalu aku diarahkan oleh seorang camerawoman yang notabene adalah panitia buku tahunan Saints 39, ce Viancqa Q.K.
Memang gugup sih pada awalnya, namun aku merasa senang karena akhirnya keinginannku untuk senior kesayanganku telah terwujud😀😜😢😭👍✌️.
*kalau mau tahu aku bilang apa sama mereka, cek video-nya di youtube SMA Santa Maria Pekanbaru, okay?😉
February 17th 2k17, ko Fatli menugaskan aku jadi salah satu interviewer untuk video buku tahunan Saints 40. Dan yang ku-interview waktu itu adalah ce Dyta Ghezhanny, ce Viancqa, ce Awalani & ce Joanna. Yang membuatnya terasa special adalah barter-nya. Dulu ce Viancqa telah berhasil mengirimkan isi hatiku pada Saints 39, now, aku ingin ce Viancqa deserved a good ending to her high school memories.
*too good to be true, it's my birthday!😜👍😝
Memang....
Banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari gak bisa karena ini itu, waktu yang kurang ideal. But, aku merasa makin semangat menjalaninya with the rest of my team, karena aku sempat berpikir kalau aku bakalan menghadapi hal yang serupa seperti mereka & aku merasa masa-masa SMA ku terisi oleh kegiatan-kegiatan itu✌️😀👍.
Waktu prom night tiba, aku merasa senang & sedih at the same time.
Why?
Karena aku dan tim-ku menganggap bahwa hasil video ini adalah the moment of truth for Smalistics & the Saints 40. Sedihnya adalah, kuotanya dibatasi, jadi gak semua anggota Smalistics datang, including me😭. Apalagi aku ingin bertemu dengan Alephro (12 IPA 1) for the last time. And my personal goodbye to one of their student, ce Dyta Ghezhanny😭😀✌️✋.
Waktu nonton hasil video itu, me & the rest of the Smalistics tidak bisa lebih senang lagi setelah melihat result-nya😀😂👍😜.
Hard work from ko Fatli, bu Ros & the rest of my team have paid off!!👍😀🙌.
And that's not the whole story.
You want to see my 2nd year experience as a Smalistics members? Wait for the part 3, guys.
Komentar
Posting Komentar