The Dream Team (Part 1)
Ketika ada yang bilang kalau masa SMA adalah masa yang paling indah, I have to admit, they mean it. Mungkin caranya gak semua sama, tapi dengan caranya masing-masing.
Tbh, aku juga mengalaminya, karena aku merasakannya juga๐✌️.
Mulai dari kelas 10, dimana aku banyak menghabiskan waktu bersama senior Saints angkatan 39, yang dimana angkatannya aku juluki "Angkatan Impian", karena baik murid IPA & IPS, mereka sama baiknya, sama energiknya, & sama kecenya. Apalagi aku kenal beberapa dari mereka sejak aku SMP☺️๐๐๐๐ข๐ญ๐ณ๐๐.
Di kelas 11 inilah, aku merasa kalau memori masa SMA tercipta melalui salah satu ekskul, yakni SMALISTICS (Santa Maria Journalistics Crews).
At 1st, aku tidak terlalu memikirkan jurnalistik, soalnya dari SMP, aku selalu ambil ekskul English Club, soalnya suka bahasa Inggris๐✌️.
Masuk SMA, aku pernah dengar kalau English Club gak ada, jadi sempat bimbanglah aku dalam memilih ekskulku๐. So, aku ambil Badminton supaya untuk mengisi hari-ku juga dengan olaharaga. Selain untuk menjaga kesehatan tentunya๐, aku menganggap ini sebagai refreshing juga kalau di rumah tidak ada cukup waktu olahraga.
Di semester 2 kelas 10, aku memilih futsal, as my new target. Btw, ini ke-2 kalinya aku bergabung ke futsal. I have to admit, aku merasa lebih banyak waktu bermainnya di SMA ini daripada di SD.๐✌️
Kelas 11, aku pindah ke basket karena punya pengalaman yang cukup manis waktu kelas 10 & waktu SD (actually lebih ke kelas 10 sih๐✌️). Tetapi realita kadang pahit, rata-rata mereka yang gabung ke basket adalah mereka yang benar-benar talented & kelas berat semua๐จ๐ข. Porsi latihannya memang cukup berat, sehingga di hari ke-2, I have to say "I'm done, I have to move".
Kebetulan, waktu kelas 10, aku cukup aktif mengambil foto dari hp-ku yang lama, ASUS Zenfone 6. ๐✌️
Lots of high & low with that phone, actually๐๐ญ.
Karena itulah, aku sempat berpikir untuk pindah ke Smalistics to develop my photography skills.
But,
In Smalistics, it's not just a photography, it's a lot.๐จ
Dari situlah aku merasa kalau ini seperti back to the old days, karena permainan sastra & bahasa Indonesia sangat kuat dalam Smalistics ini.
In fact, I learn a lot in Smalistics. Like what?
Wait for the part 2, guys.
Tbh, aku juga mengalaminya, karena aku merasakannya juga๐✌️.
Mulai dari kelas 10, dimana aku banyak menghabiskan waktu bersama senior Saints angkatan 39, yang dimana angkatannya aku juluki "Angkatan Impian", karena baik murid IPA & IPS, mereka sama baiknya, sama energiknya, & sama kecenya. Apalagi aku kenal beberapa dari mereka sejak aku SMP☺️๐๐๐๐ข๐ญ๐ณ๐๐.
Di kelas 11 inilah, aku merasa kalau memori masa SMA tercipta melalui salah satu ekskul, yakni SMALISTICS (Santa Maria Journalistics Crews).
At 1st, aku tidak terlalu memikirkan jurnalistik, soalnya dari SMP, aku selalu ambil ekskul English Club, soalnya suka bahasa Inggris๐✌️.
Masuk SMA, aku pernah dengar kalau English Club gak ada, jadi sempat bimbanglah aku dalam memilih ekskulku๐. So, aku ambil Badminton supaya untuk mengisi hari-ku juga dengan olaharaga. Selain untuk menjaga kesehatan tentunya๐, aku menganggap ini sebagai refreshing juga kalau di rumah tidak ada cukup waktu olahraga.
Di semester 2 kelas 10, aku memilih futsal, as my new target. Btw, ini ke-2 kalinya aku bergabung ke futsal. I have to admit, aku merasa lebih banyak waktu bermainnya di SMA ini daripada di SD.๐✌️
Kelas 11, aku pindah ke basket karena punya pengalaman yang cukup manis waktu kelas 10 & waktu SD (actually lebih ke kelas 10 sih๐✌️). Tetapi realita kadang pahit, rata-rata mereka yang gabung ke basket adalah mereka yang benar-benar talented & kelas berat semua๐จ๐ข. Porsi latihannya memang cukup berat, sehingga di hari ke-2, I have to say "I'm done, I have to move".
Kebetulan, waktu kelas 10, aku cukup aktif mengambil foto dari hp-ku yang lama, ASUS Zenfone 6. ๐✌️
Lots of high & low with that phone, actually๐๐ญ.
Karena itulah, aku sempat berpikir untuk pindah ke Smalistics to develop my photography skills.
But,
In Smalistics, it's not just a photography, it's a lot.๐จ
Dari situlah aku merasa kalau ini seperti back to the old days, karena permainan sastra & bahasa Indonesia sangat kuat dalam Smalistics ini.
In fact, I learn a lot in Smalistics. Like what?
Wait for the part 2, guys.
Komentar
Posting Komentar