Citroen C5 Aircross (1st Impression)

Saudaranya Citroen yang dikenal gegara WRC ini akhirnya masuk Indonesia since 1994. Ketika pertama kali dengar Citroen, penulis langsung teringat dengan Citroen Xsara WRC dan Sebastien Loeb, sang juara WRC dari tahun 2004 hingga tahun 2012. 

Bagaimana rasanya bisa melihat langsung produk-produk terkini dari Citroen?

Mereka ada 3, C3, E-C4 (EV), dan C5 Aircross yang akan dibahas disini.


First impression?

Sekilas, mirip-mirip sama Hatchback. SUV yang CBU dari Prancis ini terlihat ada sedikit pesona funky.



Depannya?


Satu ciri khas Citroen kekinian itu adalah grill dan logonya, serta desainnya itu menyatu dengan lampu utamanya.

Memang desain depan Citroen C3 Rally nya itu masih cukup kental, dan juga beberapa desainnya seperti sebuah hatchback yang kebanyakan mukbang.

Lampu LED "V" yang menciptakan efek "tuts piano" nya itu yang dipakainya ini membuatnya terasa Citroen kekinian. Dan lampunya ini memiliki LED Auto.


Sampingnya?


Desain ala Hatchback nya masih terasa kuat, serasa C3 yang digemukkan.

Bannya punya lebar 225 mm dengan pelek 18 inci dan profil 55, serta dia sudah pakai rem cakram kesemua roda dan sudah pasti ABS, EBD, BA.

Yang unik disini adalah hiasan samping yang ada di antara fender tersebut yang kelihatan antara funky or unik saja.

Hiasan fairing aluminum dibuat untuk memberi kesan elegan dan gagah pada SUV Prancis ini.


Belakangnya?


Masih terasa selaras dengan desain lainnya.

Badge Citroen yang mencolok, serta lampu belakangnya ini memakai efek LED 3D dan memakai lampu utama LED tentunya

Bagasinya diklaim punya 580 L dalam kondisi standar. Dan dia bisa ditutup secara electric. Karena dia punya fitur hands-free. Serta bisa tembus 1.630 L kalau jok baris kedua dilipat.

Jangan khawatir, karena bumper belakangnya ada sensor parkir, serta di platnya itu, diatasnya ada rear camera. Minusnya cuman faux exhaust.


Interiornya?


Sebenarnya cukup bagus interiornya.

Ketika diraba-raba, dia berkualitas baik, serta pemasangannya termasuk cukup baik. Cukup banyak soft touch yang dipakainya, serta joknya ini memakai kulit yang cukup baik.

Desainnya gak semencolok saudaranya yang bersinga itu, cuman ini masih termasuk fair dan lebih diterima untuk golongan mainstream for me.

Steeringnya sudah pasti tilt & telescopic, serta dia sudah dibalut dengan kulit yang cukup baik, serta ditemani oleh paddle shift dan berbagai tombol-tombol audio dan permobilan (beberapa fitur). Jujur aja, yang bikin salfok itu adalah badge Citroen yang sederhana, namun mencolok dan kekinian.

Speedometer digital nya memiliki 3 mode: Personal, Dual, dan Minimum. Pengaturan AC ada di layar, serta di mirror samping kiri/kanan sudah ada Blind Spot monitor.

Dia juga memiliki Driving Mode: Standar, Salju, All Terrain (Lumpur, Rumput Basah, dll.) dan Pasir.

Tersedia fitur Park Assist (Paralel & Semi), Keyless Start & Entry, Hill Start Assist, Hill Decent Control, Coffee Break Alert, EPB, Wireless Charger.

Pengaturan joknya sudah electric, dan ketika diduduki, joknya ini terasa cukup nyaman dan posisi mengemudinya sendiri terhitung cukup tinggi.

Space keduanya?

Dia termasuk cukup spacious, legroom lega dan headroom cukup oke walaupun dia sudah memakai panoramic sunroof. Selain ada AC blower di bagian bawah, ada armrest tengah yang gak loyo.


Other side, panel pintunya ini termasuk bagus dan berkualitas cukup baik.


Mesinnya?


Mesinnya sama dengan yang dipakai di Peugeot 3008/5008.

1.600cc 4 silinder bensin Turbocharged, dengan tenaga 165 HP dan torsi 240 NM yang digerakkan dengan transmisi 6-speed AT.

Overall, mobil ini sebenarnya lumayan unik, karena dia memiliki beberapa hal dan desain yang cukup unik.

Komentar

Postingan Populer