New Nissan Livina

Dunia otomotif Indonesia sempat dikejutkan dengan kehadiran LMPV baru, yakni, Mitsubishi Xpander. Kehadirannya berhasil membuat rivalnya ketar-ketir.

Namun, kejutan tersebut tidak berhenti disitu doang. Rumor tentang kembarannya yang sering digembar-gemborkan, sudah menjadi kenyataan. Gimana hasilnya?





A lil' throwback sebentar, waktu pertama kali main di pasar Indonesia tahun 2007, Grand Livina yang notabene dibuat untuk main di kelas LMPV, bisa dibilang berhasil bersaing ketat dengan si sejuta umat (I think you know who it is😁). Setahun kemudian, datanglah adiknya yang 5-seater, Livina. Tahun 2013, Grand Livina & Livina mendapat facelift yang memiliki perbedaan di desain lampu. (Probably, the most noticeable part of the facelift). Tetapi, bisa dibilang, faceliftnya tidak memberikan pesona yang kuat seperti pertama kali datang ke Indonesia, karena desainnya overall, basically masih dari yang model pertama. Kalau dibandingkan rivalnya yang jadi favorit sejuta umat yang sudah memasuki generasi ke-2 pada tahun 2011, rasanya, perbedaan sangat jauh.

Untuk menghadirkan nuansa baru dari Nissan, mereka mengadakan proyek dengan Mitsubishi, dimana dia membuat Xpander, maka Nissan hadir dengan Livina.

1st impression?


Designnya saya rasa, bernuansa Nissan banget. Terutama berkat pengaplikasian bahasa design "V-Motion" pada jajaran produk mereka. Yang saya notice dari design depannya yang berbeda dengan kembarannya, yakni garis garisnya dibuat lebih lancip biar lebih stylish, dibandingkan kembarannya yang lebih terkesan macho & futuristic.

Ketika Xpander menggunakan titik-titik pada DRL nya, maka Livina menambahkan dengan garis berlampu LED, jadilah Dual LED Signature with DTRL yang membuatnya semakin ciamik & epic.



Kalau dari samping, literally sama aja dengan Xpander. Not much I can't tell from that side. Yang beda cuma design pelek Alloy 2 tone with 16" Size.




Design belakang, fendernya berbeda cukup tipis dengan Xpander. Yang terasa perbedaannya adalah lampu belakang. LED Rear Combination Lamp nya dibuat sedikit berbeda dengan Xpander, supaya bisa tampil stylish in night dan ada pembeda dibanding kembarannya. Idk why, gua lebih suka sama lampu belakang Livina dibandingkan Xpander 😁.



Interior pun juga sama dengan Xpander. Spacious, ada Double Blower, Bangku bisa dilipat rata dan ada tempat storage tambahan, USB Slot di baris ke-3. Ketika Xpander memiliki tempat penyimpanan yang sangat banyak untuk kelas LMPV, maka Livina juga memilikinya. πŸ‘




Fitur-fitur yang disediakan pun juga sama lengkapnya dengan Xpander. VDC, Traction Control, Keyless Start/Stop, Sensor & Rear parking Camera, Head Unit 7".




Jantungnya pun sama. 1.5L, 104 HP, 141 Nm of Torque. 5 Speed MT & 4 Speed AT. Rem telah dilengkapi ABS+EBD+BA.


Yang jadi pertanyaan, apakah kolaborasinya dengan Mitsubishi bisa membangkitkan pesona Livina di pasar LMPV Indonesia yang saat ini masih dikuasai oleh duo kembar sejuta umat? I hope so. Karena saya menganggap kalau ini adalah major step dari Nissan untuk main di pasar LMPV. Apalagi Nissan juga sudah beraliansi dengan Renault & Mitsubishi. Aliansi mereka dinamakan "Renault-Mitsubishi-Nissan Alliance". Walaupun, jujur aja, keseringan sharing platform bisa jadi hal yang boring dalam dunia otomotif, karena hampir tidak ada perbedaan yang dimiliki dari masing-masing produk.


You can read the link below for my 1st impression to its twins:

http://stalking39.blogspot.com/2017/12/mitsubishi-xpander-your-next-generation.html

Komentar

Postingan Populer