It feels like yesterday
A year ago feels like yesterday.
Yes.
Why did you think such thing, Mike?
Siapa sih yang senang dengan yang namanya perpisahan? None.
Segala sesuatu pasti ada pertemuan dan perpisahan.
Entah gimana ceritanya, ketika junior-junior saya, The Saints 42, merayakan prom mereka, atmosphere nya itu membuat gua bernostalgia pada prom angkatan saya, last year.
Yes....
Tepat pada hari ini, saya dan rekan saya merayakan prom night angkatan 41. Malam yang penuh tawa & haru dari memori yang diproduksi selama 3 tahun berseragam SMA.
Mereka (Saints 42) merayakan promnya 3 hari sebelum angkatan saya pada tanggal 13 (cuma beda tahunnya doang).
Menceritakan pengalaman nostalgia rasanya makin bikin saya rindu sama memori-memori yang saya produksi selama 3 tahun.
Especially, with the fact, bahwa siapapun pasti pernah mengalami high & low dalam mengendarai kehidupan. Ada kalanya kita di kelas 10 bagus, di tahun berikutnya agak kurang stabil. Ada yang kurang bagus di kelas 10, tetapi meningkatkan di tahun berikutnya, begitu juga sebaliknya.
Itulah yang saya alami ketika SMA dulunya. Di kelas 10, saya banyak memproduksi memory sama Saints 39 tercinta 😍😘. Kelas 11, mayoritas memori saya diproduksi sama Smalistics & Alephro. Begitu juga dengan kelas 12, saya memproduksi memori bersama Aremus & Smalistics.
Selama SMA itu, gua belajar kalau ada yang buat dampak negatif, forget them. Kalau ada yang berbuat positif, remember it. That's it.
Sedih?....
Pastinya. Cuma gimana lagi. Apapun yang terjadi, move on is a must. Slow but sure.
But, disaat bersamaan, saya senang karena telah berhasil memenuhi apa yang ingin saya capai. Yakni, mempererat hubungan dan nambah kawan baru dari Saints 39, ikut serta dalam proyek film pendek dan bergabung dengan Smalistics.
Yang buat saya sedih banget di hari itu adalah, ketika saya bakalan berpisah dengan teammate saya dari Smalistics.😥😭. I can't move on from them. Just can't.
Dan sekarang, para teammate saya yang dari Saints 42 akan merasakan journey yang baru dihadapan mereka.
To all Saints 42:
Abang bersyukur bisa mengenal kalian. Junior yang bukan cuma junior biasa. Kalian adalah junior yang sangat jago dalam memproduksi memori. Bukan hanya untuk junior kalian dan juga sesama kalian. Tetapi juga untuk angkatan abang dan sekolah. Selamat untuk kesuksesan kalian dalam menjalankan masa hidup yang paling indah. You nailed it and absolutely deserved it. Now, Go & Chase your dreams! Terima kasih untuk semua kontribusi yang kalian produksi selama 3 tahun SMA.
To all Saints 43:
Jangan sia-siakan periode terakhir masa hidup terindah kalian ini. Wariskanlah peninggalan senior kalian ada wise as possible.
To Smalistics:
Jangan longgarkan sedikitpun passion kalian in sharing Saints best. Not even a percent. Abang berharap semoga ada regenerasi dalam smalistics sehingga smalistics tidak hanya sekedar ekstrakurikuler. Tetapi, smalistics yang spectacular kedepannya. Jangan sia-siakan warisan senior kalian.
Hope we can meet again, scuderia.
Mikhael McLaren.
Yes.
Why did you think such thing, Mike?
Siapa sih yang senang dengan yang namanya perpisahan? None.
Segala sesuatu pasti ada pertemuan dan perpisahan.
Entah gimana ceritanya, ketika junior-junior saya, The Saints 42, merayakan prom mereka, atmosphere nya itu membuat gua bernostalgia pada prom angkatan saya, last year.
Yes....
Tepat pada hari ini, saya dan rekan saya merayakan prom night angkatan 41. Malam yang penuh tawa & haru dari memori yang diproduksi selama 3 tahun berseragam SMA.
Mereka (Saints 42) merayakan promnya 3 hari sebelum angkatan saya pada tanggal 13 (cuma beda tahunnya doang).
Menceritakan pengalaman nostalgia rasanya makin bikin saya rindu sama memori-memori yang saya produksi selama 3 tahun.
Especially, with the fact, bahwa siapapun pasti pernah mengalami high & low dalam mengendarai kehidupan. Ada kalanya kita di kelas 10 bagus, di tahun berikutnya agak kurang stabil. Ada yang kurang bagus di kelas 10, tetapi meningkatkan di tahun berikutnya, begitu juga sebaliknya.
Itulah yang saya alami ketika SMA dulunya. Di kelas 10, saya banyak memproduksi memory sama Saints 39 tercinta 😍😘. Kelas 11, mayoritas memori saya diproduksi sama Smalistics & Alephro. Begitu juga dengan kelas 12, saya memproduksi memori bersama Aremus & Smalistics.
Selama SMA itu, gua belajar kalau ada yang buat dampak negatif, forget them. Kalau ada yang berbuat positif, remember it. That's it.
Sedih?....
Pastinya. Cuma gimana lagi. Apapun yang terjadi, move on is a must. Slow but sure.
But, disaat bersamaan, saya senang karena telah berhasil memenuhi apa yang ingin saya capai. Yakni, mempererat hubungan dan nambah kawan baru dari Saints 39, ikut serta dalam proyek film pendek dan bergabung dengan Smalistics.
Yang buat saya sedih banget di hari itu adalah, ketika saya bakalan berpisah dengan teammate saya dari Smalistics.😥😭. I can't move on from them. Just can't.
Dan sekarang, para teammate saya yang dari Saints 42 akan merasakan journey yang baru dihadapan mereka.
To all Saints 42:
Abang bersyukur bisa mengenal kalian. Junior yang bukan cuma junior biasa. Kalian adalah junior yang sangat jago dalam memproduksi memori. Bukan hanya untuk junior kalian dan juga sesama kalian. Tetapi juga untuk angkatan abang dan sekolah. Selamat untuk kesuksesan kalian dalam menjalankan masa hidup yang paling indah. You nailed it and absolutely deserved it. Now, Go & Chase your dreams! Terima kasih untuk semua kontribusi yang kalian produksi selama 3 tahun SMA.
To all Saints 43:
Jangan sia-siakan periode terakhir masa hidup terindah kalian ini. Wariskanlah peninggalan senior kalian ada wise as possible.
To Smalistics:
Jangan longgarkan sedikitpun passion kalian in sharing Saints best. Not even a percent. Abang berharap semoga ada regenerasi dalam smalistics sehingga smalistics tidak hanya sekedar ekstrakurikuler. Tetapi, smalistics yang spectacular kedepannya. Jangan sia-siakan warisan senior kalian.
Hope we can meet again, scuderia.
Mikhael McLaren.
Komentar
Posting Komentar