A date to remember (Part 2)

Habis Alephro, terbitlah....





The Chronicle of Aremus



Hal pertama yang saya bayangkan adalah film Narnia, karena judulnya, (The Chronicle of Narnia) walaupun kagak pernah nonton sama sekali😂✌️.

Yang membuat saya tidak sadar adalah bahwa mereka tampil di tanggal yang sama as the Alephro were performed a year before😨. Incredible!

Ketika giliran Aremus tiba, saya berharap kalau mereka bisa menyamai kualitas Alephro, or even better. Especially, waktu itu, saya masih kejebak nostalgia Alephro😢.

My impressions to them, ada sedikit racikan aroma film "The Greatest Showman" di opening nya. Ketika spectator lagi seneng-senengnya, ehhh...nyanyiannya dipause😂😂. Untungnya aja, it's just the beginning.

Sati being Sati


Suasana kerajaan yang mereka susun serasa membawa kita seolah-olah menjadi bagian dari mereka, which is so engaging. Pasangan Raja Jenggala dan istrinya, Adinda memainkan peran mereka dengan epik. Tidak hanya akting doang, disaat bersamaan, mereka bercakap dengan bernyanyi, yang menurutku, mereka eksekusi dengan cara yang sangat berbeda dari kelas-kelas sebelumnya.

Beberapa momen yang bikin saya baper to another level adalah ketika si Buruk rupa menunjukkan sisi romantisme nya pada Sekartaji, terutama ketika di momen dramatis dimana Buruk rupa harus berhadapan dengan raksasa Comel.
Disinilah momen dimana para spectator bisa menjadi emotional in minute, let alone a second. Tbh, saya serasa dibuat ingin menangis oleh Sekartaji ketika Buruk rupa gugur setelah perlawanan sengit dengan Comel.

Satu moment yang tidak boleh dilewatkan ketika pensi: Tari berdua. Mungkin singkat, yet the romantism still there😍😁😀.


You simply can't miss this moment


Sah atau tidak, saudara?



In my point of view, mereka bisa dibilang benar" ingin membuat kita menonton terus setiap detiknya. Kalau lengah sedetik saja, anda bisa kehilangan focus. Harus diakui, bukan perkara gampang untuk membuat spectator tetap focus menonton penampilan pensi from start to finish.


Tbh, jarang banget aku terharu selama nonton pensi since 2k16. Aremus adalah salah
satu kelas yang pensinya berhasil bikin gua terharu. Mereka hampir menyamai rasa haru gua pada pendahulunya, Alephro.
Idaman K-popers (katanya) 



Melalui pensi tersebut, mereka ingin mematahkan stigma kalau IPA 1 itu cuma jago/gila akademik doang. Menurutku, merekalah satu dari banyaknya moment SMA gua yang worth to remember. Aremus juga secara tidak langsung mengajarkan bahwa ketika lu mau berusaha, maka anything is possible.
Aremus benar-benar menerjemahkan lagu "This is Me" like no one else could.

Couldn't be more romantic

Absoultely speechless :(

Love is real

Selfie with a dead body🤣

I don't know why, aku merasa sejak heroism mereka, aku cukup sering menganggap kalau Aremus itu secara tidak langsung berkontribusi untuk masa-masa SMA gua. 😀😁 (bukan pamer ya).

In the end, mereka bukan cuma buat memory di SMA, mereka ingin membuat tanggal January 18th gak sekedar tanggal biasa doang.

Anyway, thank you for your performance, Aremus. Such a pride to watch & capture your performance that day .😀😊👍



PS: All photos were taken by me with Xiaomi Redmi Note 4X 4/64GB.


Komentar

Postingan Populer